LNB tipe KU band biasanya digunakan pada parabola mini untuk menangkap frekuensi satelit jalur KU band. Rentang frekuensi KU band berkisar dari 10,7 GHz hingga 12,75 GHz.
Banyak saluran televisi berlangganan yang menggunakan frekuensi ini, meskipun ada juga saluran gratis seperti pada layanan penyiaran televisi digital Ninmedia.
LNB KU band memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan LNB C band. Pemasangan LNB pada piringan parabola tidak membutuhkan scalar ring karena desainnya telah mengurangi gangguan sinyal yang tidak diinginkan.
LNB parabola tipe KU band umumnya dipasang pada parabola mini dengan tipe offset focus. Jenis parabola ini memiliki titik fokus di tepi, berbeda dengan parabola prime focus yang titik fokusnya berada di tengah lingkaran piringan.
Jika ingin menangkap siaran KU band dengan parabola prime focus, diperlukan LNB KU band prime focus yang memiliki bentuk yang berbeda dengan LNB offset focus.
3. LNB S Band
Penggunaan LNB parabola S band kini semakin jarang dibandingkan dengan jenis LNB lainnya. LNB S band memiliki ukuran besar dan bentuk bundar. Karena bobotnya yang signifikan, LNB S band memerlukan tiang yang kokoh agar tidak terpengaruh oleh angin.
Kelebihan frekuensi S band pada satelit SES 7 adalah ketangguhannya terhadap cuaca buruk. LNB S band ini beroperasi pada frekuensi 3620 MHz dan digunakan oleh layanan TV berbayar seperti Indovision, Oke TV, dan Top TV milik MNC Group.
Seperti LNB Ku band, area penerimaan yang dibutuhkan untuk LNB S band ini cukup dengan diameter 60-80 cm. Harganya berkisar antara 100-150 ribu rupiah untuk yang baru, sementara untuk barang bekasnya sekitar 80 ribu rupiah. Frekuensi untuk receiver dapat diatur pada 3620 atau 5150 MHz, mirip dengan frekuensi pada C band.
Cara Memasang LNB Parabola
Saat memasang LNB Parabola, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah posisi atau letak LNB pada titik fokus di dish parabola. Menempatkan LNB pada titik fokus bisa menjadi mudah atau sulit dilakukan.
Namun, jika LNB telah dipasang namun sinyal satelit yang diterima tidak maksimal bahkan sama sekali tidak ada sinyal masuk, maka hal tersebut bisa menjadi masalah yang sulit diatasi.
a. Cara Memasang LNB Parabola Memakai 2 LNB
Pemasangan dua LNB pada antena parabola biasanya dilakukan untuk menangkap dua sinyal satelit, yaitu Palapa dan Telkom. Berikut adalah cara memasang LNB parabola dua LNB:
1. Pastikan posisi angka 0 yang terletak di bagian atas kedua LNB sejajar atau lurus antara LNB 1 dan LNB 2.
- LNB 1 biasanya dipasang untuk menangkap sinyal satelit Palapa. LNB ini memiliki dua konektor dan biasanya ditempatkan di sisi barat.
- LNB 2 digunakan untuk menangkap sinyal satelit Telkom. LNB ini hanya memiliki satu konektor dan biasanya ditempatkan di sisi timur.
- Dengan memperhatikan posisi yang tepat, diharapkan sinyal yang diterima oleh kedua LNB dapat optimal sehingga menghasilkan gambar yang jernih pada receiver TV.
2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memasang LNB adalah harus menyesuaikan jarak antara LNB 1 dan LNB 2, baik jarak dekat maupun renggang.
Jarak keduanya biasanya disesuaikan dengan besar kecilnya lingkaran dish. Sebagai contoh, jika dish yang digunakan berukuran 6 feet, jarak antara LNB 1 dan LNB 2 dapat diatur lebih dekat, sedangkan pada dish yang berukuran 8 feet dapat diatur lebih renggang.
Yang pasti, sesuaikan jaraknya agar sinyal yang diterima maksimal. Jika diukur dari ujung posisi titik penempatan LNB di dish yang berukuran 6 feet, jaraknya sekitar 0,5 sampai 1,5 cm, dan pada dish yang berukuran 8 feet sekitar 1,5 sampai 2,5 cm.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan pemasangan LNB dapat optimal dan menghasilkan kualitas sinyal yang baik pada receiver TV.
3. Langkah berikutnya adalah menyesuaikan posisi tinggi atau rendahnya LNB, dengan mengatur posisinya antara 38 sampai 40. Setelah dish dan LNB dirakit, pasangkan antena ke tiang penyangga.
Setelah antena terpasang, kencangkan baut dengan cukup, namun jangan terlalu kencang agar masih memungkinkan untuk melakukan tracking sinyal.
b. Cara Memasang LNB Parabola Memakai 1 LNB
1. Untuk memasang LNB parabola yang menggunakan hanya satu LNB pada titik fokus, dapat menggunakan bracket LNB. Bracket tersebut akan dipasang pada tiang penyangga agar posisinya berada di tengah (posisi titik fokus).
Setiap LNB dilengkapi dengan petunjuk arah pemasangan yang terdapat di bagian atas LNB, yang berguna untuk mengarahkan LNB ke titik 0 (biasanya ke arah barat atau timur).
Dengan memasang LNB secara tepat dan mengikuti petunjuk arah pemasangan, diharapkan sinyal yang diterima oleh LNB dapat optimal dan menghasilkan gambar yang jernih pada receiver TV.
2. Di bagian bawah LNB terdapat petunjuk yang menjelaskan tentang kedalaman pemasangan LNB di bracket, yang berfungsi untuk menyesuaikan titik pantulan dari dish.
Kedalaman pemasangan LNB dapat diatur sesuai dengan besar kecilnya sinyal yang diterima. Namun, pada LNB KU Band, aturan tersebut tidak berlaku, terutama untuk arah timur atau barat.
Posisi yang benar pada LNB KU Band adalah mengarahkan konektor ke arah utara. Dengan memperhatikan petunjuk pemasangan yang tepat, diharapkan sinyal yang diterima oleh LNB dapat optimal dan menghasilkan gambar yang jernih pada receiver TV.
3. Selanjutnya, saat memasang LNB parabola, kabel coaxial memerlukan perhatian khusus, terutama pada saat pemasangan.
Terutama ketika memasang konektor untuk disambungkan ke LNB atau ke receiver. Pastikan serabut kabel tidak terhubung ke kabel inti. Hal ini penting karena tidak boleh ada kontak antara kabel inti dengan konektor saat pemasangan konektor ke kabel coaxial.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan kabel coaxial yang terpasang dapat memperoleh sinyal yang baik dan menghasilkan gambar yang jernih pada receiver TV.
Cara Memasang LNB Parabola 2 LNB Untuk 1 Receiver